Minggu, 21 November 2010

Arti sebuah keluarga

Bagi aku keluarga adalah seseorang yang sangat penting. Keluarga itu sendiri adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga itu ada dua tipe :
1. keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak,
2. keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.
Selain itu terdapat juga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan Keluarga dalam kehidupan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Salah satu contoh nya adalah seperti ini :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Keluarga adalah sahabat terbaik dalam hidup kita. Dimana setiap kita ada masalah pasti lah keluarga kita akan siap membantu kita menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.
Fungsi Keluarga
 Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
 Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
 Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
 Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
 Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
 Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
 Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
 Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
 Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
 Menjadi sahabat terbaik, yang siap membantu kepada sesama.

Macam macam bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu
a. berdasarkan lokasi dan
b. berdasarkan pola otoritas.

A. Berdasarkan lokasi

 Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri
 Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
 Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
 Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
 Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
 Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
 Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

B. Berdasarkan pola otoritas

 Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
 Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
 Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

Subsistem sosial
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga ,subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.
Beruntunglah kita yang memiliki sebuah keluarga. Apalagi jika keluarga kita harmonis. Sehingga kita memiliki kebahagiaan yang luar biasa. Karena mereka akan selalu ada untuk kita. Dan mereka akan senang tiasa membantu kita jika kita ada masalah. Dan kita juga harus menjaga keharmonisan dalam keluarga. Seperti antara adik dan kakak yang kadang sering sekali bertengkar, sebaik nya harus lah saling menyayangi dan mengasihi.
Karena keluarga adalah sahabat setia dalam kehidupan ini. Jadi berbahagialah kita yang memiliki keluarga.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
 http://www.poltekkes-malang.ac.id/DATA%20JPEG/ANAK%20DLM%20KELUARGA.pdf
 http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Arti sebuah keluarga

Bagi aku keluarga adalah seseorang yang sangat penting. Keluarga itu sendiri adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga itu ada dua tipe :
1. keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak,
2. keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.
Selain itu terdapat juga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan Keluarga dalam kehidupan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Salah satu contoh nya adalah seperti ini :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Keluarga adalah sahabat terbaik dalam hidup kita. Dimana setiap kita ada masalah pasti lah keluarga kita akan siap membantu kita menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.
Fungsi Keluarga
 Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
 Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
 Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
 Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
 Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
 Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
 Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
 Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
 Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
 Menjadi sahabat terbaik, yang siap membantu kepada sesama.

Macam macam bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu
a. berdasarkan lokasi dan
b. berdasarkan pola otoritas.

A. Berdasarkan lokasi

 Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri
 Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
 Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
 Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
 Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
 Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
 Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

B. Berdasarkan pola otoritas

 Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
 Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
 Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

Subsistem sosial
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga ,subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.
Beruntunglah kita yang memiliki sebuah keluarga. Apalagi jika keluarga kita harmonis. Sehingga kita memiliki kebahagiaan yang luar biasa. Karena mereka akan selalu ada untuk kita. Dan mereka akan senang tiasa membantu kita jika kita ada masalah. Dan kita juga harus menjaga keharmonisan dalam keluarga. Seperti antara adik dan kakak yang kadang sering sekali bertengkar, sebaik nya harus lah saling menyayangi dan mengasihi.
Karena keluarga adalah sahabat setia dalam kehidupan ini. Jadi berbahagialah kita yang memiliki keluarga.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
 http://www.poltekkes-malang.ac.id/DATA%20JPEG/ANAK%20DLM%20KELUARGA.pdf
 http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Arti sebuah keluarga

Bagi aku keluarga adalah seseorang yang sangat penting. Keluarga itu sendiri adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga itu ada dua tipe :
1. keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak,
2. keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.
Selain itu terdapat juga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan Keluarga dalam kehidupan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Salah satu contoh nya adalah seperti ini :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Keluarga adalah sahabat terbaik dalam hidup kita. Dimana setiap kita ada masalah pasti lah keluarga kita akan siap membantu kita menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.
Fungsi Keluarga
 Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
 Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
 Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
 Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
 Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
 Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
 Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
 Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
 Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
 Menjadi sahabat terbaik, yang siap membantu kepada sesama.

Macam macam bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu
a. berdasarkan lokasi dan
b. berdasarkan pola otoritas.

A. Berdasarkan lokasi

 Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri
 Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
 Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
 Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
 Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
 Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
 Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

B. Berdasarkan pola otoritas

 Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
 Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
 Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

Subsistem sosial
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga ,subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.
Beruntunglah kita yang memiliki sebuah keluarga. Apalagi jika keluarga kita harmonis. Sehingga kita memiliki kebahagiaan yang luar biasa. Karena mereka akan selalu ada untuk kita. Dan mereka akan senang tiasa membantu kita jika kita ada masalah. Dan kita juga harus menjaga keharmonisan dalam keluarga. Seperti antara adik dan kakak yang kadang sering sekali bertengkar, sebaik nya harus lah saling menyayangi dan mengasihi.
Karena keluarga adalah sahabat setia dalam kehidupan ini. Jadi berbahagialah kita yang memiliki keluarga.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
 http://www.poltekkes-malang.ac.id/DATA%20JPEG/ANAK%20DLM%20KELUARGA.pdf
 http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Arti sebuah keluarga

Bagi aku keluarga adalah seseorang yang sangat penting. Keluarga itu sendiri adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga itu ada dua tipe :
1. keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak,
2. keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.
Selain itu terdapat juga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Peranan Keluarga dalam kehidupan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Salah satu contoh nya adalah seperti ini :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Keluarga adalah sahabat terbaik dalam hidup kita. Dimana setiap kita ada masalah pasti lah keluarga kita akan siap membantu kita menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.
Fungsi Keluarga
 Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
 Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
 Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
 Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
 Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
 Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
 Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
 Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
 Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
 Menjadi sahabat terbaik, yang siap membantu kepada sesama.

Macam macam bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu
a. berdasarkan lokasi dan
b. berdasarkan pola otoritas.

A. Berdasarkan lokasi

 Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri
 Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
 Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
 Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
 Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
 Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
 Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

B. Berdasarkan pola otoritas

 Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
 Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
 Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

Subsistem sosial
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga ,subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.
Beruntunglah kita yang memiliki sebuah keluarga. Apalagi jika keluarga kita harmonis. Sehingga kita memiliki kebahagiaan yang luar biasa. Karena mereka akan selalu ada untuk kita. Dan mereka akan senang tiasa membantu kita jika kita ada masalah. Dan kita juga harus menjaga keharmonisan dalam keluarga. Seperti antara adik dan kakak yang kadang sering sekali bertengkar, sebaik nya harus lah saling menyayangi dan mengasihi.
Karena keluarga adalah sahabat setia dalam kehidupan ini. Jadi berbahagialah kita yang memiliki keluarga.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
 http://www.poltekkes-malang.ac.id/DATA%20JPEG/ANAK%20DLM%20KELUARGA.pdf
 http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Senin, 25 Oktober 2010

pelayanan online untuk mahasiswa gunadarma

Sebagai mahasiswa/I Universitas Gunadarma sekarang ini kita di berikan kemudahan untuk mencari informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia kampus. Yaitu dengan pelayanan Online. Missal nya BAAK online, studentsite, virtual class, UG warta warga, UG Open Courseware, UG community dan masih banyak lagi. Saya akan memberikan penjelasan salah satu pelayanan Online tersebut.
1. BAAK online
BAAK Universitas Gunadarma adalah biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di Universitas Gunadarma dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :
1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;
3. Bagian Koordinasi Perkuliahan
4. Sub Bagian Jadwal Kuliah;
5. Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
6. Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.
7. Bagian Monitoring Kuliah.
8. Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;
9. Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa
Pada situs BAAK ini kita bisa memdapat kan banyak informasi mengenai kegiatan kampus dan juga kita bisa melihat Kalender akademik, Daftar matakuliah, daftar dosen pembimbing PI, Daftar Dosen Wali Kelas, Jadwal Perkuliahan, Jadwal Ujian, Pengurusan Ujian Bentrok, Formulir Rencana Study.
Kelebihan dari layanan ini yaitu, memudah kan kita mengetahui informasi terbaru tentang kegiatan yang ada di kampus.
http://baak.gunadarma.ac.id/index.php

2. Studentsite
Studentsite adalah suatu situs online yang memberikan informasi tentang kegiatan kampus. Mahasiswa/I Universitas Gunadarma wajib memiliki account dalam situs ini. Karena ini berhubungan dengan pelajaran juga. Terkadang banyak dosen yang memberikan tugas melalui studentsite.
Di dalam situs studentsite terdapat banyak menu layanan studentsite. Yaitu :
- www news,
- BAAK news,
- lecture massage,
- jadwal kuliah,
- jadwal ujian,
- rangkuman nilai
- surat keterangan,
- info absensi,
- surat keterangan,
- info seminar ( UG Portfolio )
- tugas ( UG Portfolio )
- Tulisan ( UG Portfolio )
- debit library
- warta warga dll.
Kelebihan daripada Studentsite ini adalah memberikan kita kemudahan untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan tugas maupun kegiatan kampus.
http://studentsite.gunadarma.ac.id

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia

Petumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama periode 2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000. "Laju pertumbuhan penduduk 2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding periode 1990-2000 yang hanya mencapai 1,45 persen," kata Sekretaris Utama BPS, Suryamin dalam seminar sosialisasi awal hasil Sensus Penduduk 2010 di Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia pada 2010 mencapai 237,56 juta orang yang terdiri dari 119,51 juta orang laki-laki dan 118,05 juta orang perempuan. "Sex ratio mencapai 101 artinya jumlah laki-laki satu persen lebih banyak dari perempuan," kata Suryamin. Ia menyebutkan, distribusi penduduk belum merata karena masih terkonsentrasi di Jawa dan Madura yang mencapai 57 persen. Hasil Sensus Penduduk 2010 menempatkan posisi Indonesia di urutan keempat dalam jumlah penduduk setelah China, India, dan USA. BPS mencatat bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia dalam 20 tahun terakhir sudah mengalami penurunan namun pada 2000-2010 ada kecenderungan naik. Laju pertumbuhan penduduk pada 1930-1961 mencapai 2,15 persen, pada 1961-1971 mencapai 2,13 persen, 1971-1980 mencapai 2,32 persen, dan tahun 1980-1990 mencapai 1,97 persen. Berdasar Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Propinsi NAD mencapai 4,48 juta orang, Sumut 12,98 juta orang, Sumbar 4,84 juta orang, Riau 5,54 juta, Jambi 3,09 juta, Sumsel 7,45 juta, Bengkulu 1,72 juta, Lampung 7,6 juta, Kep. Babel 1,22 juta, Kepri 1,69 juta. Kemudian DKI Jakarta 9,59 juta, Jabar 43,02 juta, Jateng 32,38 juta, Yogyakarta 3,46 juta, Jatim 37,48 juta, Banten 10,64 juta, Bali 3,89 juta, NTB 4,5 juta, NTT 4,68 juta, Kalbar 4,39 juta, Kalteng 2,2 juta, Kalsel 3,63 juta, dan Kaltim 3,55 juta orang. Jumlah penduduk Sulut 2,27 juta, Sulteng 2,63 juta, Sulsel 8,03 juta, Sultera 2,23 juta, Gorontalo 1,04 juta, Sulbar 1,16 juta, Maluku 1,53 juta, Malut 1,04 juta, Papua Barat 0,76 juta, dan Papua 2,85 juta orang. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada periode 2000-2010 tercatat di Papua yang mencapai 5,46 persen dan terendah di Jawa Tengah yang hanya 0,37 persen.
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen dinilai sudah mengkhawatirkan. Angka ini naik dari periode sebelumnya, 1990 - 2000 yang mencatat laju pertumbuhan 1,45 persen. "Kita semula memperkirakan laju pertumbuhan bisa ditekan hampir 1 persen," kata Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Wynandin Imawan dalam seminar al Dimensi Penduduk dan Pembangunan Berkelanjutan, di Hotel Redtop, Jakarta, Selasa (19/10) Wynandin mengatakan, peningkatan laju pertumbuhan dari 1,45 persen menjadi 1,49 persen dalam periode tahun 2000-2010, merupakan laju pertembahan penduduk yang luar biasa. "Kenaikan 0,04 persen dengan pengkali jumlah penduduk 237 juta adalah luar biasa," katanya. Dari hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,56 juta jiwa. Dengan komposisi laki-laki 119,51 juta dan perempuan 118,05 juta jiwa. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Dengan data seperti itu, kata Wynandin tampaknya pemerintah perlu kembali menengok kebijakan Keluarga Berencana yang dinilai mampu menekan laju pertumbuhan dari 2,32 persen pada tahun 1971-1980 menjadi 1,97 persen pada tahun 1980-1990. "Penurunan ini harus diakui berkat kebijakan KB," katanya. Menurut Wynandin apabila laju pertumbuhan ini tidak ditekan, dikhawatirkan laju pertumbuhan penduduk di tahun-tahun mendatang bisa menyentuh 1,5 persen.
Transmigrasi
Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah) adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau Jawa [1], memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Kritik mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan para transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan untuk melemahkan gerakan separatis lokal. Program ini beberapa kali menyebabkan persengketaan dan percekcokan, termasuk juga bentrokan antara pendatang dan penduduk asli setempat.

Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut: 1. Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan 2. Mendukung kebijakan energi alternatip (bio-fuel) 3. Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia 4. Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan 5. Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan

Transmigrasi tidak lagi merupakan program pemindahan penduduk, melainkan upaya untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan Kerjasama Antar Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya hingga mencapai 50:50 dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).

Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia]] Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah beberapa Keppres dan Inpres pendukung.
Syarat untuk menjadi Transmigran :
1. Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia.
2. Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.
3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
4. Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kecuali diatur lain dalam perjanjian kerjasama antar daerah.
5. Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah dimana pendaftar berdomisili.
6. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.
7. Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur dalam perjanjian kerjasama antar daerah.
8. Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban sebagai transmigran.
9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari Tim yang diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.
Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.
Budaya Indonesia

Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat di artikan sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Untuk Menumbuhkan rasa Cinta Indonesia dalam rangka Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia perlu di galakkan kembali karena sekarang ini Indonesia sedang mengalami nilai nilai pergeseran dari kebudayaan lokal yaitu kebudayaan asli Indonesia kepada mulainya kecintaan terhadap budaya asing. Perlunya Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini dengan mencintai kebudayaan Indonesia nampaknya perlu di tanamkan kembali kepada setiap individu dari warga Indonesia.
Dengan majunya teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita turut pula mempengaruhi tergesernya nilai nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita betapa muda mudi Indonesia kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Di khawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu saja seperti ketika memperingati kemerdekaan Indonesia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena di pengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat saat jaman kerajaan.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kuai , sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya) . Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.
Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk Kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.

Sumber :
1. Wikipedia.com, BPS
2. http://bto.depnakertrans.go.id/tentang/syarat.php
3.http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_antropologi/bab2kebudayaan.pdf

Minggu, 24 Oktober 2010

Pentingnya Memperhatikan Tumbuh Kembang Balita

Pentingnya Memperhatikan Tumbuh Kembang Balita
Tumbuh dan kembang balita seyogyanya seimbang antara pertumbuhan fisik dan motorik dengan perkembangan jiwa dan emosinya. Perkembangan emosi anak sama pentingnya dengan perkembangan intelektualnya, dan tentunya juga sama penting dengan pertumbuhan fisik anak.
Para ahli sepakat bahwa ada aspek lain selain aspek kecerdasan intelektual atau logika yang berpengaruh dalam menentukan keberhasilan seseorang di lingkungan sosial. Pribadi yang sehat adalah pribadi dengan kecerdasan emosi yang optimal. Kecerdasan emosi tidak dapat didapat dengan sesaat melainkan sebuah proses yang terjadi selama masa tumbuh dan kembang anak.
Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan balita yaitu sebagai berikut :
Tahap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita

Tahap pertumbuhan.

Berhubung rada susah kalo dibuat dalam bentuk tabel, kira2 inilah tahap pertumbuhan bayi dimulai dari umur, berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Tentu saja ini hanya patokan dasar saja, karena tiap anak berbeda2 tahapannya. Kenneth sendiri beratnya 8 kg dengan panjang badan 73 cm dan lingkar kepala 44 cm. Untuk tinggi badan dia ada di persentil 95 sedangkan berat badannya ada di persentil 75 kalo lingkar kepala siy normal yaitu ada di persentil 50.

1 bulan 3,0 – 4,3 kg 49,8 – 54,6 cm 33 – 39 cm
2 bulan 3,6 – 5,2 kg 52,8 – 58,1 cm 35 – 41 cm
3 bulan 4,2 – 6,0 kg 55,5 – 61,1 cm 37 – 43 cm
4 bulan 4,7 – 6,7 kg 57,8 – 63,7 cm 38 – 44 cm
5 bulan 5,3 – 7,3 kg 59,8 – 65,9 cm 39 – 45 cm
6 bulan 5,8 – 7,8 kg 61,6 – 67,8 kg 40 – 46 cm
7 bulan 6,2 – 8,3 kg 63,2 – 69,5 cm 40,5 – 46,5 cm
8 bulan 6,6 – 8,8 kg 64,6 – 71,0 cm 41,4 – 47,5 cm
9 bulan 7,0 – 9,2 kg 66,0 – 72,3 cm 42 – 48 cm
10 bulan 7,3 – 9,5 kg 67,2 – 73,6 cm 42,5 – 48,5 cm
11 bulan 7,6 – 9,9 kg 68,5 – 74,9 cm 43 – 49 cm
12 bulan 7,8 – 10,2 kg 69,6 – 76,1 cm 43,5 – 49,5 cm

Tahap perkembangan

1 bulan
Gerakan kasar : tangan dan kaki aktif bergerak
Gerakan halus : Kepala menoleh sedikit ke kiri atau ke kanan
Komunikasi : Bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial : Menatap wajah ibu atau pengasuhnya

2 bulan
Gerakan kasar : Mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus : Kepala menoleh ke samping kiri - kanan
Komunikasi : Bersuara
Sosial : tersenyum spontan

3 bulan
Gerakan kasar : Kepala tegak ketika didudukkan
Gerakan halus :
Komunikasi : Tertawa / berteriak
Sosial : Memandang tangannya

4 bulan
Gerakan kasar : Tengkurap – telentang sendiri
Gerakan halus : Memegang mainan
Komunikasi :
Sosial :

5 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Meraih, menggapai
Komunikasi : Menoleh ke suara
Sosial : Meraih mainan

6 bulan
Gerakan kasar : Duduk tanpa berpegangan
Gerakan halus :
Komunikasi :
Sosial : Memasukkan biskuit ke mulut

7 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri
Komunikasi :
Sosial :

8 bulan
Gerakan kasar : Berdiri berpegangan
Gerakan halus :
Komunikasi : Bersuara “ma, ma, ma”
Sosial :

9 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Menjimpit
Komunikasi :
Sosial : melambaikan tangan

10 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Memukulkan maenan di kedua tangan
Komunikasi :
Sosial : Bertepuk tangan

11 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : memanggil mama, papa
Komunikasi :
Sosial :

12 bulan
Gerakan kasar : Berdiri tanpa berpegangan
Gerakan halus : Memasukkan mainan ke cangkir
Komunikasi :
Sosial : Bermain dengan orang lain
STIMULASI PENTING DI MASA EMAS BALITA
ISTILAH golden age (masa emas), atau fase tumbuh kembang otak anak digunakan untuk menggambarkan betapa pentingnya masa tersebut. Pada masa emas, otak mengalami tumbuh kembang paling cepat dan paling kritis. Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan stimulus motorik dan psikis untuk perkembangan pun harus dipenuhi. Jika tidak, tumbuh kembang otak anak tidak akan optimal.

Masa emas tumbuh kembang otak terbagi menjadi dua, yaitu fase dalam kandungan, sejak mulainya konsepsi sampai kelahiran, fase usia 0 sampai 2-3 tahun. Agar tumbuh kembang otak anak dapat optimal, ada dua hal penting yang dapat dilakukan. Yaitu, memenuhi kebutuhan gizi anak, dan, stimulus, baik stimulus motorik maupun psikis. Untuk itu, diperlukan pola asuh yang tepat untuk membentuk pola pikir, emosi, dan kepribadian anak.

Hanya saja dengan perkembangan zaman seperti saat ini, orangtua tidak lagi memiliki banyak waktu untuk mendidik anak. Karenanya, banyak orangtua yang merasa khawatir tidak bisa "membesarkan" anak secara optimal, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan potensi anak-anak sepenuhnya.

Berlatarbelakang kondisi itu, susu pertumbuhan Frisian Flag 123/456 menyadari bahwa orangtua perlu mendapatkan informasi terkini dalam menerapkan pengasuhan terhadap anak-anak agar potensi mereka dapat berkembang optimal.

"Berbicara mengenai peran orangtua, memang multifungsi, tidak ada sekolah atau universitas untuk orangtua. Karena itu, sebaiknya orangtua harus sadar bahwa mereka harus proaktif, kritis menggali kemampuan. Smart Parents itu Smart Kids, semakin cerdas orangtua maka semakin bisa mempraktikkan kepada anaknya. Orangtua yang cerdas, anak juga cerdas," tutur Niken Mahastuti, Brand Manager Frisian Flag 123/456 saat seminar "Orangtua Gali Potensi Anak pada Golden Age" di UpperRoom, Annex Building, Jakarta Pusat, Kamis (22/7/2010).

Sebagai mitra orangtua dalam pengasuhan anak balita, Susu Pertumbuhan Frisian Flag 123/456 secara konsisten kembali mengadakan Smart Parents Conference (SPC) yang merupakan wadah bagi orangtua mendapatkan bekal pengetahuan pengasuhan anak terkini untuk tumbuh kembang anak yang optimal.

Dengan mengusung tema "Gali Potensinya untuk Masa Depan Golden Years" yang optimal diadakan di tiga kota, yaitu Yogyakarta yang telah berlangsung pada 17-18 Juli di Jogya Expo dan diikuti sekitar 800 peserta, serta akan berlangsung di Surabaya pada 24-25 JUli di Hotel Bumi Surabaya, dan berakhir di Jakarta pada 31 Juli-1 Agustus 2010 di Balai Sidang Convention Center yang menghadirkan 12 ahli di bidang berbeda.

"Dengan respons dan masukan yang luar biasa dari konsumen, tahun ini bisa menyelenggarakan SPC di tiga kota, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah interaksi antara orangtua dengan berbagai pakar di bidang nutrisi, edukasi, psikologi, dan kesehatan anak sehingga orangtua dapat memperkaya pengetahuan secara terus menerus karena SPC memang berfokus khusus pada orangtua yang ingin mencerdaskan balita mereka," papar Niken.

Salah satu stimulasi yang bisa diberikan orangtua terhadap buah hatinya adalah, memberi contoh perilaku yang baik, mendampingi anak saat menonton televisi, memberi bacaan mendidik, hingga pelajaran seks sejak dini.

Sani B Hermawan Psi, psikolog anak yang membawa materi tentang "Cara Cerdas Menjawab Pertanyaan Anak Soal Seks" mengatakan, "Zaman sekarang anak-anak mudah sekali terekspos dengan informasi terutama dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih akan banyak rentetan pertanyaan yang diajukan anak yang akan membuat orangtua terkejut dan tidak siap untuk menjawabnya. Misal dalam menjawab pertanyaan mengenai seks. Oleh sebab itu, orangtua harus belajar menjawab pertanyaan sesuai usia dan pemahaman anak."

Lantas, kapan orangtua bisa memberikan stimulasi kepada buah hatinya? Menurut Dr Tria Rosemiarti, FFI Nutritional Manager, stimulasi yang tepat di masa emas anak akan lebih optimal jika dilengkapi dengan kebutuhan nutrisi yang tepat.

"Fase pertumbuhan anak dimulai sejak 28 hari pertama (masa pertumbuhan otak). Struktur otak dan fungsinya secara permanen dipengaruhi oleh asupan gizi sejak awal, jijka kekurangan nutrisi pada masa Golden Period, maka akan terjadi dampak negatif yang permanen pada perkembangan kecerdasan anak," jelasnya.

Senada dengan Dr Tria Bobby Hartanto Mpsi, Brain Based Stimulation mengungkapkan, orangtua memiliki andil yang sangat besar untuk membantu mengoptimalkan masa emas anak.

"Golden years pada anak-anak merupakan masa yang penting untuk perkembangan otak. Tentunya agar otak berkembang dan mampu mengolah informasi secara optimal, orangtua harus memahami cara anak belajar, menyerap, dan mengolah informasi agar dapat memberikan stimulasi yang tepat," imbuhnya.

Stimulasi pada anak, akan menciptakan anak yang cerdas, tumbuh kembang dengan optimal, mandiri, serta memiliki emosi yang stabil, dan mudah beradaptasi. Dan, salah satu langkah untuk memberikan stimulasi pada anak ialah, gerakan.

"Dengan prinsip utama 'Gerakan sebagai pintu gerbang belajar', Brain Gym menghadirkan gerakan-gerakan terintegrasi yang sederhana dan menyenangkan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi perkembangan otak, sehingga potensi yang ada dapat ditarik keluar, khususnya di usia emas balita. Kondisi otak yang optimal membuat proses belajar lebih mudah dan menghilangkan hambatan belajar," tandas Instruktur Brain Gym berlisensi internasional Ike R Sugianto Psi.

Sumber :
Bayi sehat dan terawat (seri ayahbunda)
Recommended deh buku ini buat jadi pegangan umum (nggak terlalu spesifik siy)

Selasa, 21 September 2010

arti hadirmu


kehadiran kalian semua membuat ku merasa kan indah nya kebersamaan dan persahabatan. kenangan indah saat aku besama kalian tak akan pernah bisa terhapuskan oleh waktu yang tlah berlalu.
Tertawa, bercanda, mengobrol saat pelajaran, tidur di kelas, foto-foto saat tidak ada guru, main uno ramai-ramai.
semua itu sangat indah
dan ingin sekali aku mengulang nya bersama kalian
kalian seperti keluarga bagiku

aku sangat merindukan kalian
i miss you all